profil

profil
Dinar Caesar S

Rabu, 08 Desember 2010

Terapi Okupasi

Metoda Pendekatan Terapi Okupasi ini menggunakan beberapa kerangka acuan yang terstandarisasi oleh WFOT (World Federation of Occupational Therapy), meliputi:
a. Kerangka Acuan Psikososial:
  • Behavior/ Perilaku.
  • Object Relation
  • Cognitif Behavior
  • Occupational Behavior
b. Kerangka Acuan Sensomotorik-multisensoris:
  • NDT (Neuro Development Treatment)
  • Sensori Integrasi (Sensory Integration)
  • Movement therapy
Kesemuanya dibutuhkan seorang anak dalam berinteraksi secara aktif dengan lingkungannya seperti di sekolah, di rumah maupun di masyarakat.
Child Care Center menyediakan terapis yang kompeten dibidangnya dengan peralatan yang terstandarisasi karena kami sadar bahwa pelayanan yang terbaik adalah kombinasi dari keduanya.
Terapi yang kami berikan akan bermanfaat bagi anak anak dengan gangguan perkembangan, kesulitan di bidang akademis, keterampilan untuk hidup (life skills) serta kemandirian.
Anak anak yang mengalami kesulitan tersebut termasuk didalamnya:
  • Attention Deficit / Hyperactivity Disorder (ADD/ADHD)
  • Down Syndrome
  • Asperger’s Syndrome
  • Kesulitan Belajar
  • Keterlambatan Wicara
  • Gangguan pada Proses Auditori
  • Masalah Perilaku
  • Gangguan perkembangan (Cerebral Palsy/ CP)
  • Sensory Integration Dysfunction
  • Pervasive Developmental Disorder (PDD)
  • Keterlambatan Perkembangan lainnya

Senin, 06 Desember 2010

TERAPI OKUPASI


TERAPI OKUPASI

Pengertian
Terapi okupasi adalah terapi untuk membantu seseorang menguasai keterampilan motorik halus dengan lebih baik. Keterampilan motorik halus adalah kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu dengan otot-otot kecil yang ada di dalam tangan.
Contoh kemampuan motorik halus :
menulis dan menggambar
mewarnai
menggunting dan menempel
mengancing baju
mengikat tali sepatu
melipat
dll

Siapa yang membutuhkan terapi okupasi?
Ø  anak-anak yang mengalami keterlambatan keterampilan motorik halus. Ini merupakan salah satu hambatan tumbuh kembang yang bisa dialami anak secara umum.
Ø  anak-anak dengan hambatan tumbuh kembang khusus (autisma, down syndrome, cerebral palsy)
Ø  pasien stroke terkadang kehilangan kemampuan motorik halus, dan terapi okupasi bisa membantu pasien melatih tangannya lagi
 Tujuan dari terapi okupasi
Ø  untuk membantu anak mengembangkan potensinya secara optimal
Ø  , anak belajar untuk melakukan kegiatan sehari-hari
Ø  belajar untuk percaya diri dalam menentukan pilihan dan memutuskan sesuatu.
 
Terapi Okupasi Design by: Yanmie at Permata Hatiku